Merubah
karya ilmiah menjadi buku inspiratif
Resume : 4
Materi : Menulis Buku dari karya Ilmiah
Pemateri : Noralia Purwa Yunita,M.Pd
Moderator : Aam Nurhasnah,S.pd
Hari/Tanggal : Senin/19 Juli 2021
Materi yang akan dibawakan adalah Menulis
Buku dari Karya Ilmiah. Skripsi, tesis Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) , best
Practice selama ini memang hanya menjadi syarat untuk melangkah ke jenjang
berikutnya atau syarat lulus seleksi.
Butuh perjuangan keras yang mengorbankan waktu, tenaga , biaya bahkan psikis
saat penyusunan karta Tulis Ilmiah ( KTI ) tersebut. sangat sayangkan jika
hasil real penelitian yang telah dilakukan menjadi tak berguna sesudahnya,
bahkan pernah ada pemberitaan di
televisi, ada sebuah perguruan tinggi yang membuang skripsi dari
mahasiswanya yang telah lulus melalui
jendela perpustakaan. Padahal isi
dari karya ilmiah tersebut mungkin banyak berisi data dan informasi penting
yang dapat menjadi rujukan solusi bagi
masalah di masyarakat.
Narasumber
memaparkan ada beberapa manfaat jika karya iilmiah dijadikan buku , diantaranya:
Apa
manfaat karya ilmiah VERSI BUKU??
1.
Dapat dibaca oleh masyarakat awam
2.
Buku dapat diperjualbelikan,,jadi ada keuntungan material yang dapat kita
peroleh
3.
Bagi bapak ibu ASN, buku dapat dijadikan publikasi ilmiah yang dapat menambah
poin angka kredit. Jadi selain mendapatkan poin AK dari laporan PTK, bapak ibu
juga akan mendapatkan poin dari publikasi ilmiah berupa buku tadi. Sekali
dayung 2 pulau terlampaui
4.
Jika buku bapak ibu banyak yang baca, banyak yang beli, ada kemungkinan nama
bapak ibu sebagai penulis akan dikenal oleh banyak orang, ini juga merupakan
keuntungan tersendiri
5.
Ilmu yang ada, dapat tersebar bebas tanpa sekat jika sudah diubah menjadi BUKU
Langkah mengubah PTK menjadi buku
Judul
karya ilmiah harus diubah menjadi judul yang populer dan menarik
Kembangkan Bab II dan seterusnya dari KTI menjadi Bab 2-3-4 buku dari pengembangan teori
Berbicara masalah karya ilmiah, pasti bapak ibu sudah pernah membuat karya ilmiah. Apa itu?
Bagi
yang lulusan S1, pasti pernah berjuang dengan yang namanya skripsi
Bagi
yang melanjutkan pendidikannya lagi ke jenjang S2, akan meningkat lagi jenis
karya ilmiahnya yaitu membuat tesis
membuat
satu jenis karya ilmiah lagi yakni PTK
misalkan
bagi yang sedang kuliah S1, S2 atau S3 Tujuannya semata hanya untuk memenuhi
prasyarat agar dapat lulus dan mendapatkan gelar, selebihnya jika sudah
disidangkan atau telah dilakukan penilaian, KTI sudah pasti dibiarkan
tergeletak begitu saja di rak Perpustakaan atau bahkan di gudang.
Dari
sini kita dapat melihat bahwa manfaat Karya ilmiah hanya sebatas untuk.memenuhi
tuntutan tertentu saja
Sama
halnya bagi yang sedang atau sudah pernah menulis PTK ataupun best Practice,
setelah laporan PTK dibuat, dikumpulkan ke penilai angka kredit, laporan
tersebut biasanya hanya akan disimpan oleh penulis sendiri. Jika beruntung,
laporan PTK itu bisa terpajang di perpustakaan sekolah
Padahal, jika kita mengingat perjuangan
untuk membuat dan menyelesaikan KTI tersebut, tentu tidak sedikit pengorbanan
yang harus dikeluarkan, entah itu materi, waktu, atau bahkan psikis. Bahkan
untuk sebagian orang ada yang menyelesaikan KTI sampai menghabiskan waktu
berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Lantas
dengan perjuangan yang begitu berat dan panjang tersebut, apakah rela jika
hasil perjuaangan tersebut hanya berakhir di rak perpustakaan saja? dan tentu
tidak bisa bermanfaat bagi khalayak yang lebih luas
Yang lebih penting adalah muatan data dan
temuan-temuan yang terdapat dalam sebuah KTI sudah barang tentu merupakan sebuah
rangkaian informasi penting dan dapat bermanfaat bagi pemecahan persoalan
faktual yang sedang dihadapi di lapangan.
Tentu
sangat disayangkan apabila informasi dan data penting tersebut hanya tergeletak
begitu di perpustakaan dan tidak bisa tersampaikan kepada masyarakat luas,
terlebih dapat dinikamati oleh masyarakat luas sebagai rujukan yang dapat
memberikan solusi nyata.
Lalu
apa solusinya?
ada
satu solusi yang dinilai lebih memberikan banyak manfaat, yaitu mengubah nya
menjadi BUKU
Lalu
bagaimana CARA MENGUBAH PTK MENJADI BUKU?
1.
Ubah judul KTI atau PTK kita menjadi judul populer
Judul
KTI VERSI BUKU hanya berfokus pada objek penelitian saja. Hilangkan materi,
subjek, tempat penelitian.
Sebagai
contoh
JUDUL
TESIS
Pengembangan
modul berbasis riset pada materi reaksi redoks untuk meningkatkan keterampilan
generik sains siswa kelas X SMA
Ketika
diubah menjadi JUDUL BUKU
kiat menulis modul berbasis riset
Dapat dilihat dari contoh judul ini,
objek/fokus penelitian Tesis terletak pada pengembangan / pembuatan modul,,jadi
ketika diubah menjadi judul BUKU, sesuaikan dengan fokus penelitian itu.
Tinggal
ditambah kata : KIAT, JURUS, STRATEGI, CARA SUKSES atau yang lainnya
2.
Ubah bab I (pendahuluan) pada KTI menjadi bab I buku
Namun,
disini ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:
A.
Hapus rumusan masalah
B.
Hapus definisi operasional
C.
Hapus manfaat penelitian
Kita dapat mengisi bab I ini dengan
memasukan permasalahan pembelajaran secara umum, alasan menggunakan
metode/media/model pada pembelajaran, atau materi pelajaran yang kita teliti
3.
Bab II dan seterusnya pada KTI versi buku dapat diambil dari pengembangan
kajian teori pada bab II KTI asli
Sebagai contoh bab 2 KTI yang merupakan
landasan teori berisi
2.1.
hasil belajar
2.2.
media pembelajaran
2.3.
Modul
2.4.
metode pembelajaran
2.5
pembelajaran berbasis riset
ketika menjadi buku dapat dibuat menjadi
beberapa bab yaitu
Sub
bab 2.1. hasil belajar menjadi bab 2 buku
Bab
2 TEORI BELAJAR
2.1.
belajar
2.2.
permasalahan dalam pembelajaran
2.3.
Hasil belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya
Sub
bab 2.2. media pembelajaran menjadi bab 3 buku
Bab
3 MEDIA PEMBELAJARAN
3.1.
Pengertian media
3.2.
jenis media
3.3.
manfaat media
Sub
bab 2.3. modul menjadi bab 4 buku
Bab
4 mengenal modul
4.1.pengertian
modul
4.2.
karakteristik modul
4.3.sistematika
modul
4.4.
kelebihan modul
Dan
seterusnya hingga sub bab dalam bab 2 selesai...
Dengan
demikian hanya dari bab 2 KTI saja, bapak ibu sudah dapat menuliskan/
mengubahnya menjadi beberapa bab dalam buku
4.
Bab V dapat diambil dari hasil penelitian dan pembahasan.
A.
Kita dapat memasukkan hasil penelitian KTI ke dalam buku kita. Ini dapat
diawali dengan kata pengantar "pada bab ini merupakan uraian dari hasil
penelitian.... ".
B.Hilangkan
semua kata Penelitian/ laporan PTK, laporan skripsi dan lainnya yang biasanya
ada di karya ilmiah
C.
Boleh menampilkan grafik tetapi jangan terlalu banyak. Cukup grafik yang
penting saja. Grafik lain yang tidak ditampilkan, ubah dalam bentuk kalimat
5. Secara kebahasaan dan penyajian, karya
ilmiah versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan. Susunan dan gaya
tulisan bebas terserah penulis, karena
setiap penulis memiliki ide dan
kreativitas masing-masing sesuai dengan
pengalaman dan bahan bacaannya. Semakin literatnya penulis maka akan semakin oke buku yang dia tulis.
Hal ini karena membaca, berpikir dan menulis adalah satu rangkaian literasi
yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, kita harus mengupayakan agar pembaca
memahami isi buku kita secara lengkap, dan mengena apabila menjadi karya ilmiah
kita diubah menjadi buku
6.
Berikanlah ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian yang anda lakukan
agar pembaca yakin bahwa anda benar-benar telah melakukan penelitian tersebut
7.
Daftar pustaka boleh menggunakan blog namun situs blog resmi seperti
Kemendikbud.go.id,
Jurnal
ilmiah, e book,atau karya ilmiah lainnya
JANGAN
gunakan daftar pustaka berupa blog pribadi dengan domain blogspot, wordpress,
dll
8.
Karya ilmiah versi buku minimal 70 halaman format A5 dengan ukuran huruf, jenis
huruf, dan margin disesuaikan Dengan aturan Penerbit
Kita
harus mengubahnya sesuai dengan aturan yang ada sehingga KTI versi buku tidak
akan sama struktur dan isinya dengan KTI aslinya
Dengan demikian, membuat buku dari karya
ilmiah BUKAN BERARTI HANYA mengubah cover dan judul saja sementara isi sama
persis dengan KTI yang sudah kita punya. Itu merupakan suatu kesalahan karena
jika seperti itu akan menjadi self plagiarisme untuk karya kita.
Terakhir Agar karya ilmiah kita memiliki
manfaat yang lebih, maka dapat diubah ke dalam bentuk buku. Fungsinya agar
dapat dibaca oleh para pengajar lainnya. Ini lebih baik daripada berbagi file
laporan karya ilmiah kita. Jika karya ilmiah kita dibukukan, selain memberikan
manfaat dalam berbagi ilmu, buku karya ilmiah karya kita juga akan memiliki
ISBN. Ini sangat penting dan mungkin
dibutuhkan bagi pengajar untuk menambah nilai angka kredit. Selian itu, karya
kita juga tidak akan lekang oleh waktu tentang kebermanfaatannya.
By
Al-Faqir Lukman,SQ,M.Pd.I
Tidak ada komentar:
Posting Komentar