Jumat, 23 Juli 2021

Merubah karya ilmiah menjadi buku inspiratif

 

Merubah karya ilmiah menjadi buku inspiratif

                                                 

        

Resume          : 4

Materi            : Menulis Buku dari karya Ilmiah

Pemateri        : Noralia Purwa Yunita,M.Pd

Moderator      : Aam Nurhasnah,S.pd

Hari/Tanggal  : Senin/19 Juli 2021

 

     Materi yang akan dibawakan adalah Menulis Buku dari Karya Ilmiah. Skripsi, tesis Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) , best Practice selama ini memang hanya menjadi syarat untuk melangkah ke jenjang berikutnya atau  syarat lulus seleksi. Butuh perjuangan keras yang mengorbankan waktu, tenaga , biaya bahkan psikis saat penyusunan karta Tulis Ilmiah ( KTI ) tersebut. sangat sayangkan jika hasil real penelitian yang telah dilakukan menjadi tak berguna sesudahnya, bahkan pernah ada pemberitaan  di televisi, ada sebuah perguruan tinggi yang membuang skripsi dari mahasiswanya  yang telah lulus  melalui  jendela perpustakaan.  Padahal isi dari karya ilmiah tersebut mungkin banyak berisi data dan informasi penting yang  dapat menjadi rujukan solusi bagi masalah di masyarakat.

     

 

      Narasumber memaparkan ada beberapa manfaat jika karya iilmiah dijadikan buku , diantaranya:

Apa manfaat karya ilmiah VERSI BUKU??

1. Dapat dibaca oleh masyarakat awam

2. Buku dapat diperjualbelikan,,jadi ada keuntungan material yang dapat kita peroleh

3. Bagi bapak ibu ASN, buku dapat dijadikan publikasi ilmiah yang dapat menambah poin angka kredit. Jadi selain mendapatkan poin AK dari laporan PTK, bapak ibu juga akan mendapatkan poin dari publikasi ilmiah berupa buku tadi. Sekali dayung 2 pulau terlampaui

4. Jika buku bapak ibu banyak yang baca, banyak yang beli, ada kemungkinan nama bapak ibu sebagai penulis akan dikenal oleh banyak orang, ini juga merupakan keuntungan tersendiri

5. Ilmu yang ada, dapat tersebar bebas tanpa sekat jika sudah diubah menjadi BUKU

 Langkah mengubah PTK menjadi buku

Judul karya ilmiah harus diubah menjadi judul yang populer dan menarik

Ubah Bab I Pendahulan menjadi Bab I Buku

Kembangkan Bab II  dan seterusnya dari KTI menjadi Bab  2-3-4 buku dari pengembangan teori

Bab 5 Buku dapat diambil dari  hasil penelitian dan pembahasan

 

     

     Berbicara masalah karya ilmiah, pasti bapak ibu sudah pernah membuat karya ilmiah. Apa itu?

Bagi yang lulusan S1, pasti pernah berjuang dengan yang namanya skripsi

Bagi yang melanjutkan pendidikannya lagi ke jenjang S2, akan meningkat lagi jenis karya ilmiahnya yaitu membuat tesis

membuat satu jenis karya ilmiah lagi yakni PTK

misalkan bagi yang sedang kuliah S1, S2 atau S3 Tujuannya semata hanya untuk memenuhi prasyarat agar dapat lulus dan mendapatkan gelar, selebihnya jika sudah disidangkan atau telah dilakukan penilaian, KTI sudah pasti dibiarkan tergeletak begitu saja di rak Perpustakaan atau bahkan di gudang.

Dari sini kita dapat melihat bahwa manfaat Karya ilmiah hanya sebatas untuk.memenuhi tuntutan tertentu saja

Sama halnya bagi yang sedang atau sudah pernah menulis PTK ataupun best Practice, setelah laporan PTK dibuat, dikumpulkan ke penilai angka kredit, laporan tersebut biasanya hanya akan disimpan oleh penulis sendiri. Jika beruntung, laporan PTK itu bisa terpajang di perpustakaan sekolah

      Padahal, jika kita mengingat perjuangan untuk membuat dan menyelesaikan KTI tersebut, tentu tidak sedikit pengorbanan yang harus dikeluarkan, entah itu materi, waktu, atau bahkan psikis. Bahkan untuk sebagian orang ada yang menyelesaikan KTI sampai menghabiskan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.

Lantas dengan perjuangan yang begitu berat dan panjang tersebut, apakah rela jika hasil perjuaangan tersebut hanya berakhir di rak perpustakaan saja? dan tentu tidak bisa bermanfaat bagi khalayak yang lebih luas

     Yang lebih penting adalah muatan data dan temuan-temuan yang terdapat dalam sebuah KTI sudah barang tentu merupakan sebuah rangkaian informasi penting dan dapat bermanfaat bagi pemecahan persoalan faktual yang sedang dihadapi di lapangan.

Tentu sangat disayangkan apabila informasi dan data penting tersebut hanya tergeletak begitu di perpustakaan dan tidak bisa tersampaikan kepada masyarakat luas, terlebih dapat dinikamati oleh masyarakat luas sebagai rujukan yang dapat memberikan solusi nyata.

Lalu apa solusinya?

ada satu solusi yang dinilai lebih memberikan banyak manfaat, yaitu mengubah nya menjadi BUKU

Lalu bagaimana CARA MENGUBAH PTK MENJADI BUKU?

1. Ubah judul KTI atau PTK kita menjadi judul populer

Judul KTI VERSI BUKU hanya berfokus pada objek penelitian saja. Hilangkan materi, subjek, tempat penelitian.

Sebagai contoh

JUDUL TESIS

Pengembangan modul berbasis riset pada materi reaksi redoks untuk meningkatkan keterampilan generik sains siswa kelas X SMA

Ketika diubah menjadi JUDUL BUKU

 kiat menulis modul berbasis riset

 Dapat dilihat dari contoh judul ini, objek/fokus penelitian Tesis terletak pada pengembangan / pembuatan modul,,jadi ketika diubah menjadi judul BUKU, sesuaikan dengan fokus penelitian itu.

Tinggal ditambah kata : KIAT, JURUS, STRATEGI, CARA SUKSES atau yang lainnya

2. Ubah bab I (pendahuluan) pada KTI menjadi bab I buku

Namun, disini ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:

A. Hapus rumusan masalah

B. Hapus definisi operasional

C. Hapus manfaat penelitian

    Kita dapat mengisi bab I ini dengan memasukan permasalahan pembelajaran secara umum, alasan menggunakan metode/media/model pada pembelajaran, atau materi pelajaran yang kita teliti

3. Bab II dan seterusnya pada KTI versi buku dapat diambil dari pengembangan kajian teori pada bab II KTI asli

    Sebagai contoh bab 2 KTI yang merupakan landasan teori berisi

2.1. hasil belajar

2.2. media pembelajaran

2.3. Modul

2.4. metode pembelajaran

2.5 pembelajaran berbasis riset

      ketika menjadi buku dapat dibuat menjadi beberapa bab yaitu

Sub bab 2.1. hasil belajar menjadi bab 2 buku

Bab 2 TEORI BELAJAR

2.1. belajar

2.2. permasalahan dalam pembelajaran

2.3. Hasil belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya

Sub bab 2.2. media pembelajaran menjadi bab 3 buku

Bab 3 MEDIA PEMBELAJARAN

3.1. Pengertian media

3.2. jenis media

3.3. manfaat media

Sub bab 2.3. modul menjadi bab 4 buku

Bab 4 mengenal modul

4.1.pengertian modul

4.2. karakteristik modul

4.3.sistematika modul

4.4. kelebihan modul

Dan seterusnya hingga sub bab dalam bab 2 selesai...

Dengan demikian hanya dari bab 2 KTI saja, bapak ibu sudah dapat menuliskan/ mengubahnya menjadi beberapa bab dalam buku

4. Bab V dapat diambil dari hasil penelitian dan pembahasan.

A. Kita dapat memasukkan hasil penelitian KTI ke dalam buku kita. Ini dapat diawali dengan kata pengantar "pada bab ini merupakan uraian dari hasil penelitian.... ".

B.Hilangkan semua kata Penelitian/ laporan PTK, laporan skripsi dan lainnya yang biasanya ada di karya ilmiah

C. Boleh menampilkan grafik tetapi jangan terlalu banyak. Cukup grafik yang penting saja. Grafik lain yang tidak ditampilkan, ubah dalam bentuk kalimat

 5. Secara kebahasaan dan penyajian, karya ilmiah versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan. Susunan dan gaya tulisan bebas  terserah penulis, karena setiap penulis memiliki ide  dan kreativitas masing-masing  sesuai dengan pengalaman dan bahan bacaannya. Semakin literatnya penulis  maka akan semakin oke buku yang dia tulis. Hal ini karena membaca, berpikir dan menulis adalah satu rangkaian literasi yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, kita harus mengupayakan agar pembaca memahami isi buku kita secara lengkap, dan mengena apabila menjadi karya ilmiah kita diubah menjadi buku

6. Berikanlah ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian yang anda lakukan agar pembaca yakin bahwa anda benar-benar telah melakukan penelitian tersebut

7. Daftar pustaka boleh menggunakan blog namun situs blog resmi seperti Kemendikbud.go.id,

Jurnal ilmiah, e book,atau karya ilmiah lainnya

JANGAN gunakan daftar pustaka berupa blog pribadi dengan domain blogspot, wordpress, dll

8. Karya ilmiah versi buku minimal 70 halaman format A5 dengan ukuran huruf, jenis huruf, dan margin disesuaikan Dengan aturan Penerbit

Kita harus mengubahnya sesuai dengan aturan yang ada sehingga KTI versi buku tidak akan sama struktur dan isinya dengan KTI aslinya

       Dengan demikian, membuat buku dari karya ilmiah BUKAN BERARTI HANYA mengubah cover dan judul saja sementara isi sama persis dengan KTI yang sudah kita punya. Itu merupakan suatu kesalahan karena jika seperti itu akan menjadi self plagiarisme untuk karya kita.

     Terakhir Agar karya ilmiah kita memiliki manfaat yang lebih, maka dapat diubah ke dalam bentuk buku. Fungsinya agar dapat dibaca oleh para pengajar lainnya. Ini lebih baik daripada berbagi file laporan karya ilmiah kita. Jika karya ilmiah kita dibukukan, selain memberikan manfaat dalam berbagi ilmu, buku karya ilmiah karya kita juga akan memiliki ISBN. Ini sangat penting  dan mungkin dibutuhkan bagi pengajar untuk menambah nilai angka kredit. Selian itu, karya kita juga tidak akan lekang oleh waktu tentang kebermanfaatannya.

 

 

By Al-Faqir Lukman,SQ,M.Pd.I

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar