Rabu, 30 Juni 2021

Musa dan Syekh Al Jihad Al Maliki yang menggetarkan hati

               

Ada 2 anak bocah yang menggetarkan bumi dan Langit yaitu syekh Aljihad Almaliki dari Madinah dan Musa dari Bangka

 

                                                                

 

  Sekitar 6 tahun yang lalu saya bertemu Seorang bocah yaitu  musa umur 5,5 tahun sudah hafal Al-Qur’an 29 juz bertempat dimasjid Istiqlal yang megah dan besar, pada waktu itu bocah Musa bersama syekh Aljihad Al-Maliki yang sangat menginspirasi karena dia dapat melantunkan ayat demi yang merdu dan syahdu dan hafalannya sangat lancar serta mutqin, dan Syekh Aljihad Almaliki waktu itu umur 10 tahun,diwaktu yang bersamaan saya diberikan kesempatan untuk bertanya satu soal dari Al-Qur’an 30 juz kepada syekh Almaliki, dan waktu saya membaca dari awal juz 21, setelah saya membaca satu ayat, langsung disambung ayat yang saya bacakan dengan tartil,pelan dan merdu, bukan hanya menyambung ayat, akan tetapi beliau juga menyebutkan halamannya,ayatnya,letak posisinya kanan atau kiri, bahkan syekh Almaliki mengetahui terjemahnya serta bisa menentukan surat yang dibaca makkiyah atau madaniyah,beliau tidak diberikan penglihatan oleh Allah SWT (Tunanetra) subehanallah.

      Sementara bocah Musa waktu itu baru saja menjuarai hafizh indonesia yang disiarkan di stasiun TV pada bulan Ramadhan,bocah musa lebih dikenal dengan hafizh cilik indonesia, selain menghafal Al-Qur’an bocah Musa juga menghafkan matan-matan hadits seperti Arbain An-Nawawi, namanya mulai mencuat dan terkenal dalam negeri maupun luar negeri termasuk disingapura, malaysia ia menjadi pusat perhatian karena meski waktu itu berusia 5,5 tahun. Dan lebih menarik lagi bocah Musa,setelah menjuarai hafizh indonesia dia dikirim untuk mengikuti lomba MHQ tingkat internasional dijeddah, Arab saudi.

      Pada waktu lomba tingkat internasional, Musa merupakan peserta termuda dalam ajang tersebut dan menduduki peringkat ke 12 dari 25 peserta yang ikut lomba MHQ,dan Musa mendapatkan nilai istimewa atau disebut Mumtaz sekitar 90 koma sekian nilainya, ini merupakan nilai yang sempurna.dan musa pada bulan Agustus 2014, mendapatkan penghargaan tingkat Nasional dari MURI Sebagai Hafizh Al-Qur’an termuda di indonesia yang kita cintai ini.

       Bocah musa umur 7 tahun sudah mutqin alias lanacar hafalan 30 Juz, bukan hanya sampai disitu, akan tetapi Musa sudah hafal Arbain An-Nawawi, Umdatul Ahkam,Arbain Hadits, dan bocah Musa menyelesaikan durusul Lughoh, Amazing banget, luar biasa, hati siapa tidak tertarik, manusia siapa yang tidak mengingkan seperti bocah Musa. Sekarang bocah Musa umurnya sekitar 11-12 tahun.

    Ada beberapa Tips dan resep dari ayah Musa La Ode Abu Hanifah dan bunda Yulianti untuk menjadikan Anak yang sholeh dan penghafal Al-Qur’an diantaranya:

 1.Setiap menghafal pasti akan mengalami kesulitan sebagaimana yang dirasakan dan dilewati oleh anak biasanya,namun ketekunan dan kesabaran serta sungguh-sunggu dan ikhlas akhirnya hafal juga,tapi kunci yang paling penting adalah mengulang atau murojaah hafalannya.yang paling menarik menurut kabar bahwa ayahnya Musa tidak hafal semua hafal Al-Qur’an 30 juz ,akan tetapi bisa menjadikan anaknya Musa menghafal Al-Qur’an dengan sempurna 30 Juz

 2. Makanan dijaga seperti Madu,sari kurma,propolis selalu diberikan dan dihidangkan Musa dan adik-adiknya,karena menghafal memang membutuhkan Energi.

3. Tidak dikasih kesempatan untuk nonton TV,musa sanagat dijaga jangan samapai nonton TV, pernah ketika suatu waktu ayahnya Musa diruang tunggu bertepatan ada TV didepannya langsung pindah, khawatir bocah Musa nantinya liat TV.

4. Pergaulan tetap dijaga,Musa dikatakan kurang dalam pergaulan dengan anak yang lain, karena memang ayahnya, karena khawatir terpengaruh dengan hal-hal yang kurang ps dalm pergaulan bocah Musa.

5. sekitar jam 9-10 sarapan pagi

6. sekitar jam 10 sampai duhur Musa tidur siang bagi Musa tidur siang wajib

7. Rutinitas Musa setengah jam sebelum shubuh dia melakukan Qiyamul Lail mengimai adik-adiknya,kemudian sholat shubuh berjamaah dimasjid dan setelah sholat shubuh diamurojaah sampai sekitar jam 9 pagi. Musa bisa murojaah kurang lebih 10 Juz setiap harinya, wooow keren banget, bagaimana dengan kita, sudahkah murojaah?

8. Biasanya habis duhur nambah hafalan baru sampai Ashar, super sekali, kalau kita gimana, pasti bobo dan tidur siang.

9.Rutinitas setelah Ashar menghafal kitab seperti Bulughul Maram dll.

10.Sekitar jam 5 samapai magrib waktu Musa bermain

11.Magrib sampai isya,Musa ikut bersama Ayahnya,biasanya sebelum ayahnya menyampaikan tausiyah,atau ceramah serta kajian, Musa biasanya mengawali dengan murojaah hafalannya,bahkan terkadang para jamaah di berikan kesempatan untuk menguji hafalannya atau menyambung ayat yang di lontarkan dari jamaah kajian.

12.Bagi penulis semoga bisa mengikuti jejaknya Musa, mohon doanya semua…

13.Semoga kita semua mendapatkan syurga Allah SWT diakhirat kelak

 

 

 

*****Beruntunglah sebagai orang tua yang mempunyai Anak penghafal Al-Qur’an yang akan memberikan kedua orang tuanya mahkota dan jubah besar di hadapan Allah SWT.*****

 

 

Oleh Alfaqir Lukman,SQ,M.Pd.I

 

6 komentar:

  1. Luar biasa, mantap..
    Bahasanya mengalir renyah mudah dan empuk dikonsumsi..dan tentu bisa menambah pengetahuan bagi yang membacanya...terimakasih atas ilmunya.

    BalasHapus
  2. Luar biasa, tidak hanya penulisannya dan juga apa yang disampaikan 👍🙏🏻🙏🏻🙏🏻

    BalasHapus
  3. Sangat menginspirasi Pak.
    Semoga bertambah berkah.

    BalasHapus
  4. Hanya orang yg berwawasan luas agamanya yg berani membuat tulisan seperti ini..

    Semoga berkah dan bermanfaat
    Tulisannya yg luar biasa

    BalasHapus
  5. Sudah ok. Hanya 5/6 itu ya pilih satu supaya bacanya enak sekitar 6 tahun lalu misalnya.

    Antum alumni ptiq. Saya ada teman Sahrul namanya alumni ptiq Jaksel. Penulis buku teman seperjuangan di HMIMPO

    BalasHapus