Resume ke-15
Gelombang 20
Jum’at, 13
Agustus 2021
Tema: “Proofreading
Sebelum Menerbitkan Buku”
Narasumber: Susanto, S.Pd.
Moderator: Ibu Maesaroh,M.Pd
Materi kuliah menulis online malam ini adalah “Proofreading
Sebelum Menerbitkan Buku” yang akan di sampaikan oleh
bapak Susanto, S.Pd. dan di moderator ibu Maesaroh, M.Pd.
Sebelum menyimak penjelasan Narasumber
pada kuliah kali ini, saya coba paparkan dulu biodata singkatnya, Beliau
merupakan seorang Guru Kelas di SDN Mardiharjo, Kab. Musi Rawas, Prov. Sumatera
Selatan, dilahirkan Gombong Kebumen, Jawa Tengah pada tanggal 29 Juni 1971.
Beliau menempuh pendidikan Sarjana di Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD),
sangat mahir dalam editing sehingga kemahiran itu mengantarkannya menjadi
seorang editor pada komunitas pelatihan menulis asuhan Om Jay.
Beberapa
buku karya teman yang saya ikut di dalamnya sebagai editor di antaranya:
1. Kunci Sukses Menjadi Moderator Online
(Aam Nurhasanah), Desember 2020.
2. Patidusa Pujangga Wiyata, Antologi
Puisi Nusantara Bergema (Aam Nurhanasa, dkk), Januari 2021.
3. Bait-bait Kerinduan, Antologi Puisi
Ungkapan Rasa Rindu (Rofiana, S.Pd., dkk), Maret 2021, Januari 2021.
4. Haru Biru Perjalananku, Catatan
Perjalanan Tugas Kepala Sekolah Daerah Terpencil dan Satu Atap (“Ambu” Tini Sumartini), Maret 2021.
5. Merajut Goresan Tinta Berbuah Karya
(Herni Sunarya Banah, S.Pd.), Maret 2021.
6. Purwakarya Literasi, antologi peserta
Gel 18 (2021)
7. Membongkar Rahasia Menulis ala Guru
Blogger (Bersama Bu Noralia Puspa Yunita dkk), Juli 2021.
Proofreading atau kadang disebut dengan
uji-baca adalah membaca ulang sebuah tulisan, tujuannya adalah untuk memeriksa
apakah terdapat kesalahan dalam teks tersebut.Oleh karena itu, kegiatan ini
sesungguhnya adalah kegiatan akhir setelah tulisan diselesaikan.
Apa bedanya dengan mengedit?
Editing lebih fokus pada aspek
kebahasaan, sedangkan proofreading selain aspek kebahasaan, juga harus
memperhatikan isi atau substansi dari sebuah tulisan.
Jadi, proofreading tidak sekadar
menyoroti kesalahan tanda baca atau ejaan, tetapi juga logika dari sebuah
tulisan, apakah sudah masuk di akal atau belum.
Ada juga yang berpendapat:
Pengeditan
merupakan proses yang melibatkan perubahan besar pada konten, struktur, dan
bahasa, sedangkan proofreading hanya berfokus pada kesalahan kecil dan
inkonsistensi.
Seorang
proofreader juga harus memastikan bahwa tulisan yang sedang ia uji-baca bisa
diterima logika dan dipahami pembacanya. Jadi, ia harus dapat mengenali apakah
sebuah kalimat efektif, struturnya sudah tepat atau belum, hingga memastikan
agar substansi tulisan dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca.
Bagi yang mahir bahasa asing, jika mendapatkan tugas untuk menguji-baca
sebuah teks terjemahan. Output yang dihasilkannya adalah sebuah teks yang mudah
dipahami meski bagi orang yang tidak mengetahui bahasa asal teks terjemahan
tersebut.
Jadi, apa kesimpulannya?
Tugas seorang proofreader adalah untuk
membuat teks mudah dipahami pembaca dan tidak kehilangan substansi awalnya.
Sebagai penulis kita juga bertindak sebagai proofreader, sebelum tulisan dipublikasikan
di blog atau naskah buku dikirimkan ke penerbit. Jika kita diminta menjadi
proofreader tulisan orang lain, proofreader bersifat netral dan objektif.
Bagaimana langkah yang diambil?
Ia akan bertindak sebagai seorang “pembaca” dan menilai apakah karya
penulis sudah bisa dimengerti atau justru berbelit-belit. Harapannya, setelah
melewati tahapan proofreading, karya sang penulis bisa lebih mudah dipahami
pembaca.
Bagaimana melakukan Proofreading?
1.Cek ejaan. Ejaan ini merujuk ke KBBI,
tetapi ada beberapa kata yang mencerminkan gaya penerbit
2.Pemenggalan kata-kata yang merujuk ke
KBBI
3.Konsistensi nama dan ketentuan
4.Perhatikan judul bab dan penomorannya
Cara mudah untuk memeriksa tulisan.
Baik di Ms Word maupun di blog saya
biasanya melakukan pencarian dengan menekan tombol CTRL bersamaan dengan tombol
huruf F (CTRL+F).
a.Lalu,ketikkan
misalnya tanda "," (tanda koma)
b.Maka
muncul highlight teks dengan warna kuning.
Setelah itu kita periksa apakah ada
kesalahan atau ada spasi antara kata dengan tanda koma. Hal yang sama lakukan
pada tanda baca lainnya. Jika hal ini kita lakukan maka pos blog menjadi bersih
dari kesalahan pengetikan. Kesimpulan narasumber bahwa kita tidak mungkin
menguasai segalanya, hanya orang-orang tertentu yang ditakdirkan memiliki kompetensi
:penulis, proofreader,editor,sekaligus.Berbahagialah Anda yang memiliki talenta
ketiganya.
Kesalahan
kecil lainnya yang biasa dilakukan adalah penulisan di- sebagai awalan dan di sebagai
kata depan.Saya pribadi selalu “terganggu” jika "kesalahan kecil" ini ada
dalam tulisan.Oleh karena itu perlu sedikit keterampilan untuk membedakan
keduanya.
Jadi,
dalam melakukan proofreading kita menggunakan alat bantu yaitu :
PUEBI daring
KBBI daring
Dalam pengeditan kita perlu memahami
struktur penulisan yang berlaku yaitu:
Ada Subyek – Predikat
Aturan huruf Kapital
Aturan tanda baca
Aturan pemengalan kata, dsb
Sebagai
makhluk sosial yang terbaik marilah kita menjadi contoh yang terbaik dan
bermanfaat kepada seluruh manusia yang ada disekitar kita.
By Al-Faqir Lukman,SQ,.M.Pd.I
Tidak ada komentar:
Posting Komentar