Senin, 16 Agustus 2021

Proofreading Sebelum buku mendarat

                                      

        

 Resume ke-15 

Gelombang 20

Jumat, 13 Agustus 2021

Tema: Proofreading Sebelum Menerbitkan Buku  

Narasumber: Susanto, S.Pd.

Moderator: Ibu Maesaroh,M.Pd

  

    Materi kuliah menulis online malam ini adalah Proofreading Sebelum Menerbitkan Buku yang akan di sampaikan oleh bapak Susanto, S.Pd. dan di moderator ibu Maesaroh, M.Pd.

Sebelum menyimak penjelasan Narasumber pada kuliah kali ini, saya coba paparkan dulu biodata singkatnya, Beliau merupakan seorang Guru Kelas di SDN Mardiharjo, Kab. Musi Rawas, Prov. Sumatera Selatan, dilahirkan Gombong Kebumen, Jawa Tengah pada tanggal 29 Juni 1971. Beliau menempuh pendidikan Sarjana di Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), sangat mahir dalam editing sehingga kemahiran itu mengantarkannya menjadi seorang editor pada komunitas pelatihan menulis asuhan Om Jay.

   Beberapa buku karya teman yang saya ikut di dalamnya sebagai editor di antaranya:

1. Kunci Sukses Menjadi Moderator Online (Aam Nurhasanah), Desember 2020.

2. Patidusa Pujangga Wiyata, Antologi Puisi Nusantara Bergema (Aam Nurhanasa, dkk), Januari 2021.

3. Bait-bait Kerinduan, Antologi Puisi Ungkapan Rasa Rindu (Rofiana, S.Pd., dkk), Maret 2021, Januari 2021.

4. Haru Biru Perjalananku, Catatan Perjalanan Tugas Kepala Sekolah Daerah Terpencil dan Satu Atap (Ambu Tini Sumartini), Maret 2021.

5. Merajut Goresan Tinta Berbuah Karya (Herni Sunarya Banah, S.Pd.), Maret 2021.

6. Purwakarya Literasi, antologi peserta Gel 18 (2021)

7. Membongkar Rahasia Menulis ala Guru Blogger (Bersama Bu Noralia Puspa Yunita dkk), Juli 2021.

Proofreading atau kadang disebut dengan uji-baca adalah membaca ulang sebuah tulisan, tujuannya adalah untuk memeriksa apakah terdapat kesalahan dalam teks tersebut.Oleh karena itu, kegiatan ini sesungguhnya adalah kegiatan akhir setelah tulisan diselesaikan.

Apa bedanya dengan mengedit?

Editing lebih fokus pada aspek kebahasaan, sedangkan proofreading selain aspek kebahasaan, juga harus memperhatikan isi atau substansi dari sebuah tulisan.

Jadi, proofreading tidak sekadar menyoroti kesalahan tanda baca atau ejaan, tetapi juga logika dari sebuah tulisan, apakah sudah masuk di akal atau belum.

Ada juga yang berpendapat:

   Pengeditan merupakan proses yang melibatkan perubahan besar pada konten, struktur, dan bahasa, sedangkan proofreading hanya berfokus pada kesalahan kecil dan inkonsistensi.

   Seorang proofreader juga harus memastikan bahwa tulisan yang sedang ia uji-baca bisa diterima logika dan dipahami pembacanya. Jadi, ia harus dapat mengenali apakah sebuah kalimat efektif, struturnya sudah tepat atau belum, hingga memastikan agar substansi tulisan dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca.

    Bagi yang mahir bahasa asing, jika mendapatkan tugas untuk menguji-baca sebuah teks terjemahan. Output yang dihasilkannya adalah sebuah teks yang mudah dipahami meski bagi orang yang tidak mengetahui bahasa asal teks terjemahan tersebut.

Jadi, apa kesimpulannya?

Tugas seorang proofreader adalah untuk membuat teks mudah dipahami pembaca dan tidak kehilangan substansi awalnya. Sebagai penulis kita juga bertindak sebagai proofreader, sebelum tulisan dipublikasikan di blog atau naskah buku dikirimkan ke penerbit. Jika kita diminta menjadi proofreader tulisan orang lain, proofreader bersifat netral dan objektif.

Bagaimana langkah yang diambil?

Ia akan bertindak sebagai seorang pembaca dan menilai apakah karya penulis sudah bisa dimengerti atau justru berbelit-belit. Harapannya, setelah melewati tahapan proofreading, karya sang penulis bisa lebih mudah dipahami pembaca.

Bagaimana melakukan Proofreading?

1.Cek ejaan. Ejaan ini merujuk ke KBBI, tetapi ada beberapa kata yang mencerminkan gaya penerbit

2.Pemenggalan kata-kata yang merujuk ke KBBI

3.Konsistensi nama dan ketentuan

4.Perhatikan judul bab dan penomorannya

Cara mudah untuk memeriksa tulisan.

Baik di Ms Word maupun di blog saya biasanya melakukan pencarian dengan menekan tombol CTRL bersamaan dengan tombol huruf F (CTRL+F).

  a.Lalu,ketikkan misalnya tanda "," (tanda koma)

  b.Maka muncul highlight teks dengan warna kuning.

Setelah itu kita periksa apakah ada kesalahan atau ada spasi antara kata dengan tanda koma. Hal yang sama lakukan pada tanda baca lainnya. Jika hal ini kita lakukan maka pos blog menjadi bersih dari kesalahan pengetikan. Kesimpulan narasumber bahwa kita tidak mungkin menguasai segalanya, hanya orang-orang tertentu yang ditakdirkan memiliki kompetensi :penulis, proofreader,editor,sekaligus.Berbahagialah Anda yang memiliki talenta ketiganya.

    Kesalahan kecil lainnya yang biasa dilakukan adalah penulisan di- sebagai awalan dan di sebagai kata depan.Saya pribadi selalu terganggu jika "kesalahan kecil" ini ada dalam tulisan.Oleh karena itu perlu sedikit keterampilan untuk membedakan keduanya.

   Jadi, dalam melakukan proofreading kita menggunakan alat bantu yaitu :

PUEBI daring

KBBI daring

Dalam pengeditan kita perlu memahami struktur penulisan yang berlaku yaitu:

Ada Subyek Predikat

Aturan huruf Kapital

Aturan tanda baca

Aturan pemengalan kata, dsb

   Sebagai makhluk sosial yang terbaik marilah kita menjadi contoh yang terbaik dan bermanfaat kepada seluruh manusia yang ada disekitar kita.

 

By Al-Faqir Lukman,SQ,.M.Pd.I

Tidak ada komentar:

Posting Komentar