Resume Materi : 19
Materi : Teknik Promosi Buku
Pemateri : Akbar Zainudin
Moderator : Ibu Kanjeng
Hari/Tanggal : Senin/23 Agustus 2021
Gelombang : 20
Dimalam yang penuh berkah,saya sangat senang karena pemateri yang luar
biasa yang saya pernah ketemu langsung dan mendengarkan materi beliau dimasjid kebannggaan
negara Republik Indonesia,yaitu masjid ISTIQLAL dan moderator hebat kita dan
selalu mempunyai ide yang cukup cemerlang,yaitu bu Kanjeng.
Sebelum materi dimulai malam ini,Om jaya dan bu Kanjeng,Alhamdulillah
kita telah memasuki masa masa kritis dimana sebagian peserta yang mulai
berguguran(Om jay)dan bu Kanjeng menjawab,Betul sekali omjay hukum alam berlaku,yang
tidak memanfaatkan potensi dirinya dan kesempatan yang ada akan tergerak arus
dan cukup menjadi penonton saja.
Menaklukan ribuan orang belum tentu disebut sebagai pemenang. Tapi mampu mengalahkan diri sendiri itulah yang disebut penakluk gemilang.(Om jay)
Para peserta yang hebat dan luar biasa, beliau mengucapkan terima kasih kepada Om Jay dan panitia yang sudah berkenan mengundang beliau untuk belajar bersama Bapak Ibu tentang straregi promosi buku. Terima kasih juga untuk Moderator yang luar biasa.
Beliau meminta izin memperkenalkan diri, nama saya Akbar Zainudin,
penulis buku Man Jadda Wajada. Boleh dibilang, ini adalah buku solo saya yang
pertama. Sebelumnya menulis beberapa buku antologi. Alhamdulillah, buku ini
baru cetakan ke-13, beredar 55.000 eksemplar. Setelah Man Jadda Wajada, saya
menulis 15 buku dari tahun 2010 sampai sekarang.
Buku saya tentang menulis adalah UKTUB;
Panduan Menulis Buku dalam 180 hari. Ini buku panduan menulis dari A sampai Z.
Saya sarankan Bapak Ibu untuk memiliki buku ini, karena ada 150an alamat
penerbit yang bisa dikirimi naskah, anggota IKAPI.
Selain itu, buku terbaru beliau
adalah The Power of Man Jadda Wajada. Semacam penyempurnaan dari Man Jadda
Wajada seri pertama. Beliau akan share malam ini tentang Strategi Pemasaran
Buku, yang beliau ambil dari bukunya sendiri UKTUB: Panduan Menulis buku dalam
180 hari.
STRATEGI PEMASARAN BUKU
Strategi pemasaran, termasuk
buku terdiri dari empat hal, yang biasa disebut sebagai 4P, yaitu Product
(Strategi Produk), Price (Strategi Harga), Place of Distribution (Distribusi),
dan Promotion (Promosi).
Sebelum membahas empat
strategi di atas, yang perlu kita lakukan bahkan sebelum menulis adalah
menentukan target audiens atau pembaca kita siapa. Karena strategi untuk
anak-anak tentu saja berbeda dengan strategi untuk remaja, demikian juga untuk
orang tua.
STRATEGI PRODUK.
Ini sebenarnya lebih banyak menjadi tanggung jawab penerbit. Kita sebagai penulis lebih banyak memberikan masukan kepada penerbit siapa target pembaca kita dana pa kebutuhan mereka terhadap buku kita.Dengan demikian, konsep buku yang akan diterbitkan nanti menyesuaikan dengan kebutuhan dari target audiens.
STRATEGI HARGA.
Menentukan harga buku juga
biasanya menjadi tanggung jawab penerbit. Pada dasarnya penentuan harga buku,
ada dua strategi. Pertama, adalah harga buku secara umum. Dan Kedua adalah buku
dijual dengan harga premium (lebih mahal dibandingkan buku biasa).
Harga buku bisa dijual lebih mahal jika mempunyai nilai tambah
dibandingkan dengan buku-buku yang lain. Misalnya hard cover, ditambah
bonus-bonus (voucher seminar, workshop, dan lain-lain)
STRATEGI DISTRIBUSI
Distribusi secara umum
dibagi menjadi dua: distribusi tradisional dan distribusi non tradisional.
Distribusi tradisional adalah melalui toko-toko buku, baik toko-toko buku
jaringan nasional maupun toko buku lokal.
Sedangkan distribusi non tradisional, di antaranya adalah:
1. Melalui MLM (Multilevel Marketing)
2. Melalui Penjualan Langsung
3. Melalui Marketplace/e-Commerce (Lazada, Bukalapak, Tokopedia,
Shopee, dll).
Mari kita bahas satu persatu.
STRATEGI PROMOSI
Program promosi bisa dilakukan oleh penerbit maupun penulis. Beberapa
program promosi yang bisa dilakukan.
Pertama, Launching buku.
Adalah program untuk meluncurkan buku baru. Bisa di aula, masjid, lembaga
pendidikan, hotel, di mana saja. Yang mengadakan bisa penerbit maupun penulis.
Yang membiayai launching buku siapa? Bisa penerbit, bisa penulis. Kita perlu
meyakinkan penerbit kalau buku kita akan laku, karena itulah mereka perlu
menyelenggarakan program launching buku.Kalau di Gramedia, di toko-toko buku
mereka ada tempat untuk launching buku. Kita bisa memanfaatkan tempat ini. Jadi
kita promosikan acaranya, tempatnya di toko buku Gramedia.
Kedua, Bedah Buku. Bedah
buku adalah acara diskusi untuk membedah isi buku kita. Bedah buku ini bisa
secara online maupun offline. Offline artinya kita menyelenggarakan bisa
bekerjasama dengan berbagai lembaga. Lembaga pendidikan, perpustakaan, majlis taklim,
masjid, dan sebagainya. Pokoknya, di semua tempat dan situasi yang
memungkinkan, kita tawarkan bedah buku. Berapapun yang hadir, kita
selenggarakan terus menerus. Apalagi sekarang ini eranya digital. Bukan berapa
orang yang hadir yang penting, tetapi direkam lalu diupload di Medsos acara
kita. InsyaAllah akan semakin membuat orang mengenal kita.Yang lebih mudah
sekarang ini adalah bedah buku secara online. Kita undang orang-orang untuk
ikut acara bedah buku bersama kita. Bisa di FB, IG, WA Grup, Zoom, dan
sebagainya.
Ketiga, melakukan seminar
ataupun workshop sesuai dengan tema buku kita. Kalau saya bukunya motivasi dan
menulis. Maka saya secara berkala menyelenggarakan seminar dan diklat terkait
motivasi dan menulis.
Seminar atau workshop ini, pertama-tama bolehlah dilakukan gratis.
Karena target kita adalah mengenalkan buku kepada para peserta. Lakukan secara
kontinyu, misalnya sebulan sekali. Kalau misalnya bisa offline, laksanakan di
sekolah misalnya. Kalau tidak bisa offline, lakukan secara online. Bisa via WA,
Zoom, FB, IG, dan sebagainya.
Keempat, membangun
komunitas. Komunitas yang kita bangun adalah komunitas yang kita sesuaikan
dengan tema buku kita. Kalau buku kita temanya motivasi, maka kita tuliskan
buku-buku tentang motivasi. Buku tentang guru, maka bangun komunitas guru. Buku
tentang menulis, bangun komunitas menulis. Buku tentang Ice Breaking, bangun
komunitas Ice Breaking. Buku tentang bahasa, bangun komunitas bahasa.
Komunitas membuat kita lebih dekat dengan pembaca sehingga memudahkan
kita untuk menawarkan mereka dalam membeli buku.
Saya sendiri membangun banyak komunitas, ada komunitas guru, menulis,
santri, remaja, bisnis, dan sebagainya. Semua komunitas itu ada bukunya. Saya
share materi-materi yang ada di buku secara berkala, biasanya seminggu sekali,
sehingga anggota komunitasi ini mendapatkan manfaat. Biasanya saya bentuk di WA
Grup.Sesekali seminar melalui Zoom.
Kelima, membangun jaringan
reseller. Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku kita dan
mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Kita berikan 20-30 persen komisi dari
harga jual. Misalnya harga jual buku kita Rp 100.000, kita kasih 20-30%, kita
berikan materi-materi yang terkait buku kita, sehingga lebih mudah bagi mereka
untuk menjual.Dewa Eka Prayoga, berhasil menjual 10.000 buku hanya dalam waktu
2 minggu melalui reseller ini. Tentu resellernya saja puluhan ribu, berbagai
produk. Kalau kita sudah punya jaringan reseller, akan memudahkan kita menjual
buku.
Saya juga sedang membangun jaringan reseller ini. Belum banyak, baru
sekitar 100an orang. InsyaAllah akan terus bertambah.
Keenam, jualan di
marketplace. Buka toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia,
dan sebagainya). Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi dan
distribusi kita.
Yang penting keberadaan kita dan buku kita ada. Itulah pentingnya ada
di marketplace. Jadi kalau ada orang mencari judul buku kita, bisa ditemukan.
Ketujuh, memanfaatkan media
sosial (Medsos) untuk promosi buku. Manfaatkan sebaik-baiknya followers dan
subscriber dengan memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, kita buat
status terkait tema buku yang kita tulis, sehingga orang semakin paham dengan
buku yang kita tulis. Dan jangan setiap hari isinya jualan. Lebih banyak
sharing-sharing, baru selling. Lebih banyak memberikan pengetahuan kepada para
pembaca sehingga mereka merasa ada manfaat menjadi followers kita.Sharing-sharing
apa saja, kalau perlu sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga setiap hari,
semakin lama akan semakin ada ikatan dengan pembaca. Kalau sudah begitu, akan
memudahkan kita dalam proses memengaruhi pikiran orang dalam membeli buku.Jadi,
pada dasarnya kita ini memengaruhi orang agar mereka mau menjadikan buku
sebagai kebutuhan utama. Dan memang, membaca akan banyak membuka wawasan,
pengetahuan, dan pilihan dalam mengambil keputusan.
Siapa bilang setelah menulis
maka pekerjaan penulis sudah selesai?jawabannya tentu tidak,karena buku yang
tidak dipromosikan sejernih apapun isinya,sebagus apapun kalau jarang orang
yang membaca dan mengetahuinya,akan tetapi dengan promosi yang tepat dan pas
dengan buku isinya biasa saja akan tetapi bisa menjadi best seller.manjiw dan
mumtaz serta Ajiiiib….
By Lukman,SQ,.M.Pd.I
lengkap dan informatif pak..keren
BalasHapusWah...tampilannya blog unik...ada background apa itu?resumes siap buat jadi buku ini pak
BalasHapusMantap Pak Ustad besok kalau mau jadi buku hasil resume yg di blog harus dipoles lagi ya. Blog hanya tempat transit ide dan materi
BalasHapusResumenya mengalir, juga manjiw dan ajib.
BalasHapusMantap ustadz, semakin bagus ,rapi dan enak dibaca
BalasHapussemakin elegan masku Wawan, kren dan lanjutkan. Sht dan suksses slalu
BalasHapus